NIM : A1C112030
KELAS : KIMIA REGULER
1. Jelaskan kemungkinan terbentuknya ikatan rangkap 3 pada lemak/minyak tak jenuh.
Jawab :
Lemak tak jenuh adalah lemak yang memiliki relatif banyak ikatan ganda di antara molekul- molekulnya. Lemak tak jenuh hadir dalam dua bentuk: Lemak tak jenuh tunggal dengan satu ikatan ganda antar molekul lemak atau lemak tak jenuh ganda dengan beberapa ikatan ganda antar molekul lemak.
Hidrogenasi mengkonversi lemak jenuh menjadi lemak tak jenuh, sementara dehidrogenasi melakukan yang sebaliknya. Lemak tak jenuh cenderung meleleh pada suhu lebih rendah daripada lemak jenuh, yang cenderung padat pada suhu kamar.
Keberadaan ikatan
ganda pada asam lemak tak jenuh menjadikannya memiliki dua bentuk: cis dan trans. Semua asam
lemak nabati alami hanya memiliki bentuk cis (dilambangkan dengan
"Z", singkatan dari bahasa
Jerman zusammen). Asam lemak bentuk trans (trans fatty
acid, dilambangkan dengan "E", singkatan dari bahasa Jerman entgegen)
hanya diproduksi oleh sisa metabolisme hewan atau dibuat secara sintetis.
Akibat polarisasi atom H, asam lemak cis memiliki rantai yang
melengkung. Asam lemak trans karena atom H-nya berseberangan tidak
mengalami efek polarisasi yang kuat dan rantainya tetap relatif lurus.
Seperti pada
permasalahan alkena, maka ada kemungkinan bagi asam lemak tak jenuh terjadi
ikatan rangkap, yaitu dengan menggunakan reaksi halogenasi dan dehidrogenasi.
Reaksi halogenasi
adaalah reaksi yang terjadi pengikatan satu atau lebih atom halogen (F, Cl. Br, I) pada senyawa organik.
Secara umum,
jenis reaksi yang terjadi :
Hidrogenasi
adalah reaksi kimia yang dihasilkan dari penambahan hidrogen (H2). Proses ini
biasanya memanfaatkan senyawa organik yang tereduksi atau dalam keadaan jenuh.
Proses ini umumnya berperan dalam penambahan atom2 hidrogen dalam molekul.
Katalis dapat digunakan untuk mempercepat reaksi, karena hidrogenasi yang tidak
memakai katalis hanya dapat terjadi pada temperatur yang sangat tinggi.
Proses hidrogenasi umumnya memanfaatkan gas hidrogen, namun ada juga yang menggunakan sumber lain yang memiliki atom hidrogen di dalamnya, namun tujuannya sama, yaitu menambahkan atom hidrogen dalam suatu senyawa. Proses ini disebut hidrogenasi transfer.
Proses untuk mengeluarkan atom hidrogen dari suatu molekul disebut dehidrogenasi. Reaksi hidrogenasi berbeda dengan protonasi atau adisi hidrida di mana hasil reaksi memiliki muatan yang berbeda dengan reaktannya; hidrogenasi memiliki hasil reaksi yang sama dengan reaktannya.
2. Jelaskan bagaimana proses surfaktan/pencucian terjadi dengan pelarut organik bebas air.
Jawab :
Surfaktan yang merupakan
kepanjangan dari surface active agent adalah suatu senyawa kimia yang dapat
mengaktifkan permukaan suatu zat lain yang awalnya tidak dapat berinteraksi.
Surfaktan memiliki karakter yang unik karena dapat berinteraksi dengan senyawa
yang polar dan juga non polar. Hal ini dikarenakan struktur surfaktan yang
memiliki gugus polar dan non polar sekaligus. Gambar berikut menunjukkan struktur surfaktan:
Apabila kita
lihat struktur surfaktan dapat dilihat bahwa terdapat gugus polar maupun non
polar dalam strukturnya. Surfaktan dapat bersifat polar karena memiliki gugus
karboksilat yang memiliki karakter polar. Mengapa gugus karboksilat bersifat
polar? Karena pada gugus karboksilat terdapat ikatan rangkap
dan juga pasangan elektron bebas yang dapat mengakibatkan muatan negatif
terkutubkan. Kutub polar dari surfaktan ini dapat berinteraksi dengan air
sehingga bersifat hidrofil. Secara struktur kata hidrofil berasal dari gabungan
kata hidro yang berarti air dan fil yang berarti suka, jadi hidrofil berarti
suka air.
Selain bersifat polar, surfaktan pun dapat bersifat non polar karena memiliki rantai karbon yang memiliki karakter non polar. Mengapa rantai karbon bersifat non polar? Rantai karbon bersifat non polar karena elektron tersebar secara merata sehingga tidak ada pengkutuban muatan. Karena rantai karbon ini bersifat non polar, maka tidak dapat berinteraksi dengan air, tetapi justru dapat berinteraksi dengan lemak. Oleh karena itu sisi non polar ini bersifat hidrofob. Hidrofob merupakan gabungan kata hidro yang berarti air dan fob yang berarti takut, jadi hidrofob berarti takut air.
Keberadaan kedua gugus dalam struktur surfaktan biasa diistilahkan “kepala”dan “ekor”. Gugus polar biasa disebut kepala dan ekornya adalah gugus non polar. Filosofinya karena gugus non polarnya berupa rantai panjang sehingga biasa diibaratkan ekor. Sedangkan gugus polarnya hanya gugus karboksilat sehingga diibaratkan kepala.
Selain bersifat polar, surfaktan pun dapat bersifat non polar karena memiliki rantai karbon yang memiliki karakter non polar. Mengapa rantai karbon bersifat non polar? Rantai karbon bersifat non polar karena elektron tersebar secara merata sehingga tidak ada pengkutuban muatan. Karena rantai karbon ini bersifat non polar, maka tidak dapat berinteraksi dengan air, tetapi justru dapat berinteraksi dengan lemak. Oleh karena itu sisi non polar ini bersifat hidrofob. Hidrofob merupakan gabungan kata hidro yang berarti air dan fob yang berarti takut, jadi hidrofob berarti takut air.
Keberadaan kedua gugus dalam struktur surfaktan biasa diistilahkan “kepala”dan “ekor”. Gugus polar biasa disebut kepala dan ekornya adalah gugus non polar. Filosofinya karena gugus non polarnya berupa rantai panjang sehingga biasa diibaratkan ekor. Sedangkan gugus polarnya hanya gugus karboksilat sehingga diibaratkan kepala.
Surfaktan menurunkan tegangan
permukaan air dengan mematahkan ikatan-ikatan hidrogen pada permukaan. Mereka
melakukan hal ini dengan menaruh kepala-kepala hidrofiliknya pada permukaan air
dengan ekor-ekor hidrofobiknya terentang menjauhi permukaan.Lihat gambar di
bawah
Air adalah pelarut yang paling sering digunakan dalam
proses pencucian, pelarut yang dapat digunakan sebagai pengganti air dalam
proses pencucian adalah pelarut organik, misalnya adalah asam format. Asam
format dapat larut dalam air dengan sempurna dan merupakan asam-asam
karboksilat. Atom karbon karbonil dalam gugusan karboksil adalah sp2
hibrida. Setiap atom oksigen mempunyai dua pasang elektron sunyi. Atom-atom
oksigen ini bersifat elektonegatif dibandingkan karbonil-karbonil dan hidrogen
hidroksil. Jadi, gugusan karboksil bersifat polar.
Asam format memiliki kesamaan dengan air, dimana merupakan
pelarut polar protic dan memiliki konstanta dielektik yang paling mendekati air
yaitu 58 dengan titik didih 100°C .
Namun asam format dapat menyebabkan iritasi pada hidung,
tenggorokan dan dapat membakar kulit, sehingga asam format sangat berbahaya
bila digunakan dalam mencuci.
3. Bagaimana cara kerja lidah sehingga menimbulkan cita rasa manis, contohnya pada fruktosa.
Jawab :
Cara Kerja Lidah :
- - Makanan masuk melalui mulut, lalu di kecap oleh lidah
- - Sel-sel Gustatory (Syaraf Pengecapan) terhadap makanan dan minuman yang tercampur dengan air liur dan mereka di kelompokkan di bintil-bintil pengecapan dari mulut ke tenggorokan.
- · Air liur, air ludah, atau saliva adalah cairan bening yang dihasilkan dalam mulut manusia dan beberapa jenis hewan. Fungsi, mengubah Karbohidrat menjadi glukosa.
- · Elektrolit: (2-21 mmol/L natrium, 10-36 mmol/L kalium, 1,2-2,8 mmol/L kalsium, 0,08-0,5 mmol/L magnesium, 5-40 mmol/L klorida, 2-13 mmol/L bikarbonat, 1,4-39 mmol/L fosfat)
- · Mukosa, yang terutama mengandung mukopolisakarida dan glikoprotein;
- · Senyawaan antibakteri (tiosianat, hidrogen peroksida, dan immunoglobulin A)
-
Benjolan kecil dapat dilihat di lidah terdiri dari bintil-bintil
pengecapan di sebut dengan Papila (taste Buds).yang terdiri kurang lebih 10.000
bintil.Permukaan sel-sel ini mengirim informasi rasa ke serat
syaraf di dekatnya, yangmengirimkan pesan ke otak. “Sense” kimia umum,
mekanismechemosensory yang lain, berkontribusi terhadap indera penciuman
dan pengecapan kita. Didalam sistem ini, ribuan syaraf bebas bermuara,
khususnya dia tas permukaandr mata, hidung, mulut dan
tenggorokan-mengidentifiaksi sensasi sepertisengatan ammonia, dinginnya
menthol, dan “panasnya” lada cabai.
Proses Pengecapan:
Seperti halnya indera yang lain, pengecapan merupakan hasil stimulasi ujung saraf tertentu. Dalam hal mampu membedakan kelezatan makanan tersebut karena ada stimulasi kimiawi. Pada manusia, ujung saraf pengecap berlokasi di kuncup-kuncup pengecap pada lidah. Kuncup-kuncup pengecap mempunyai bentuk seperti labu, terletak pada lidah di bagian depan hingga ke belakang.
Di dalam satu papila terdapat banyak kuncup pengecap (taste bud) yaitu suatu bangunan berbentuk bundar yang terdiri dari 2 jenis sel, yaitu sel-sel penyokong dan sel-sel pengecap sebagai reseptor. Setiap sel pengecap memiliki tonjolan-tonjolan seperti rambut yang menonjol keluar taste bud melalui taste pore (lubang). Dengan demikian zat-zat kimia yang terlarut dalam cairan ludah akan mengadakan kontak dan merangsang sel-sel kemudian timbul lah impuls yang akan menjalar ke syaraf no VII dan syaraf IX otak untuk diteruskan ke thalamus dan berakhir di daerah pengecap primer di lobus parietalis untuk kemudian diinterpretasikan. Makanan yang dikunyah bersama air liur memasuki kuncup pengecap melalui pori-pori bagian atas. Di dalam makanan akan merangsang ujung saraf yang mempunyai rambut (Gustatory hair). Dari ujung tersebut pesan akan dibawa ke otak, kemudian diinterpretasikan dan sebagai hasilnya kita dapat mengecap makanan yang masuk ke dalam mulut kita.
· Cara kerja
indra tunas pengecap (papila) lidah manusia
Rambut-rambut sensor menyembul dari sel-sel ke pori-pori sentral tunas pengecap. Pada bagian ini rambut-rambut sensori terendam dalam zat kimia yang terlarut dalam air ludah manusia. Zat-zat yang terlarut dalam ludah itu akan di deteksi oleh sensor ini sehinggga dapat dibedakan baik itu manis, asam, asin dan pahit.
Rambut-rambut sensor menyembul dari sel-sel ke pori-pori sentral tunas pengecap. Pada bagian ini rambut-rambut sensori terendam dalam zat kimia yang terlarut dalam air ludah manusia. Zat-zat yang terlarut dalam ludah itu akan di deteksi oleh sensor ini sehinggga dapat dibedakan baik itu manis, asam, asin dan pahit.
TRANDUKSI RASA MANIS
Rasa manis dimulai dengn melekatnya molekul gula pada porus perasa. Kemudian hal ini akan mengaktifkan stimulator yang terdapat pada sitoplasma yang terdapat pada membran. Stimulator (protein G ) akan teraktivasi selanjutnya akan mengaktifkan enzim adenilat siklase. Enzim ini akan mengaktifkan pembentukan Camp dari ATP. Terjadinya peningkatan camp akan mengakibatkan terstimulasinya enzim sitoplasma lainnya. Hal ini akan membuat ion K dapat keluar sehingga
mengakibatkan
depolarisasi pada puting pengecap. Hal ini akan mengakibatkan terlepasnya neotransmiter
ke sinaps dan selanjutnya akan diteruskan ke otak.
4. Jelaskan hubungan hormon oksitosin pada sinyal gelombang alfa dan teta yang dikeluarkan oleh otak.
Jawab :
Hormon oxytocin adalah hormon protein yang diproduksi di
hipotalamus (di otak) yang disimpan dalam kelenjar pituitari (di dasar otak).
Melalui kelenjar pituitary, oksitosin dilepaskan secara langsung ke dalam darah
atau ke bagian lain dari otak dan sumsum tulang belakang.
Oksitosin memainkan peran penting pada siklus reproduksi wanita.
Selama menstruasi oksitosin bertanggung jawab untuk menyebabkan kontraksi
uterus yang mengarah pada pelepasan dan pengeluaran dari lapisan rahim. Dan
inilah kemampuan untuk menyebabkan kontraksi uterus yang membuat oksitosin
menjadi hormon yang sangat penting perannya pada saat melahirkan, karena hormon
ini memainkan peranan penting dalam memicu dan mengatur kontraksi selama
persalinan. Dan jika persalinan berjalan terlalu lambat maka ibu akan diberikan
oxytocin syntetis untuk membantu untuk memunculkan kontraksi. Oksitosin juga
sering diberikan setelah bayi lahir untuk mendorong atau memacu kala tiga (kala
pelepasan plasenta) berjalan dengan cepat dan lengkap. Dan selain itu oksitosin
berguna untuk melindungi ibu dengan mendorong uterus berkontraksi dan
menghentikan pendarahan.
gelombang
otak adalah "arus listrik" yang dikeluarkan oleh otak.
Frekuensi Alpha adalah keadaan di mana otak manusia dalam keadaan
rilek tapi masih dalam keadaan sadar (conscious). Ketika kita berada dalam
gelombang Alpha, suasana terasa rileks dan stress akan hilang, saat itulah kita
bisa masuk ke dalam pikiran bawah sadar. Maksudnya bawah sadar ini adalah di
bawah kondisi beta di mana kita benar-benar dalam kondisi sadar sepenuhnya dan
menggunakan akal fikiran secara penuh karena dalam kondisi Alpha fikiran
terfokus pada satu hal tertentu secara terpusat. Saatnya kita bisa mengubah
citra diri, kebiasaan, menanamkan pikiran tertentu dan menetapkan tujuan. Dalam
keadaan Alpha konsentrasi pikiran tertentu akan terpusat, karena kita hanya
bisa berpikir tentang satu hal pada satu saat dan apabila kita lalu berpikir
lebih dari satu maka kita telah masuk dalam keadaan Beta atau keluar dari Alpha
Condition.
Dalam keadaan Alpha kita tahu persis di mana badan kita dan kita selalu memegang kendali, bukan dikendalikan. Menghilangkan stress adalah suatu yang bisa dilakukan dengan menggunakan keadaan Alpha. Keadaan pikiran yang sangat fokus disaat kita mendengar, melihat dan berpikir tentang satu hal dalam satu waktu, itulah dinamakan konsentrasi yang terfokus. Alpha membuka pikiran kita menuju kemampuan kreatif untuk memecahkan suatu masalah. Maka saatnya kita mengubah kepribadian serta cara berpikir Alpha sambil merasakan nyaman akan diri sendiri
THETA: Keadaan dengan kekuatan gelombang antara 3.5 hingga 7 Hz adalah suatu keadaan disaat pikiran jadi inspiratif dan kreatif. Kondisi ini, kreatifitas sebenarnya bisa muncul dan juga sering disebut kondisi sugestif yang tinggi serta kondisi penyembuhan yang kuat dan seseorang masuk dalam mimpi.
Pada saat persalinan seorang
wanita akan menghasilkan hormon oksitoksin yang menyebabkan kontraksi
uterus yang mengarah pada pelepasan dan pengeluaran dari lapisan rahim, pada
saat proses persalinan berlangsung, terkadang seorang wanita merasa takut akan
merasa sakit saat melahirkan. Rasa sakit karena hal-hal fisik dalam tubuh
disebut fisiological pain ,namun ada penyebab rasa sakit yang kedua yaitu
psychological pain ,atau rasa sakit yang timbul karna emosi atau perasaan
yang disebabkan karena rasa sakit dan tegang.
Sebenarnya melahirkan adalah fungsi alami wanita ,persalinan
adalah keadaan fisiologis,tetapi rasa nyeri saat proses persalinan banyak
membuat para wanita mempunyai sugesti negatif yang kemudian masuk
dalam alam bawah sadar. Dan hukum pikiran bawah sadar ,bahwa pikiran bawah
sadar tidak bisa membedakan antara kenyataan dan imajinasi. Sehingga
cerita-cerita baik dalam sinetron film dan perbincangan dengan teman bahwa
melahirkan yang sakit akan mempengaruhi wanita hamil seolah bahwa melahirkan
akan menghadapi rasa sakit yang terperikan. Sugesti ini yang diyakini akan
menimbulkan rasa sakit.
Untuk menghindari hal itu maka wanita yang akan melahirkan akan
diterapi hypnobirthing. HYPNOBIRTHING adalah metode relaksasi yang
dikhususkan untuk ibu hamil agar bisa mendapatkan relaksasi yang
mendalam baik secara fisik, nafas dan pikiran. Dalam relaksasi ibu dapat
mengaktifkan pikiran bawah sadar sehingga mendapatkan suasana rileks,emosi
stabil ,nyaman dan bahagia, kondisi ini adalah yang terbaik untuk dapat
menghadapi kehamilan dan proses persalinan jauh dari rasa sakit sehingga
persalinan akan lancar . Karna dalam rileks ibu akan mengatur keselarasan
tubuh dan menghasilkan anastesi alamiah tubuh (ENDORFIN) ,hormone inilah yang
akan mengurangi rasa sakit.
Kedasyatan alam bawah sadar saat ibu relaksasi bias membuat
ibu berkomunikasi atau berbicara dengan janin yang dikandungnya,hal ini akan
terjalin kasih sayang anatara ibu dan janin. Intinya manusia bias
mengkoordinasikan fungsi mind body soul ( pikiran tubuh dan jiwa) secara
harmonis sehingga di dapatkan perasaan bahagia dalam proses kehamilan
persalinan dan pasca melahirkan
Dengan hypnobirthing rasa sakit akan di minimalkan mekanismenya
baik secara fisiologis maupun psikologis. Secara fisiologis saat wanita masuk
relaksasi hypnosis,gelombang pikiran nya masuk ke gelombang alfa frekuensinya
7-14 hertz atau lebih dalam ke gelombang theta frekuensi 4-7 hertz. Ketika
pikiran masuk kegelombang ini manusia akan menghasilkan zat endorphin alami
yang berguna untuk menghilangkan rasa sakit . Dan dalam hypnosis state ini,
system metabolism tubuh menjadi jauh lebih baik dan tubuh bebas dari
ketegangan.
5. Jelaskan bagaimana sifat basa ditimbulkan / dihasilkan oleh gugus OH pada sakarida (tidak semua OH pada sakarida bersifat basa).
Jawab :
Sakarida adalah salah satu biomolekul yang paling penting di dunia. Juga dikenal sebagai karbohidrat, mereka bertanggung jawab untuk berbagai peran dalam semua makhluk hidup, terutama dalam mengendalikan energi dalam sel serta menyediakan integritas struktural. Selain itu, sakarida memberikan peran dalam sistem kekebalan tubuh, pengembangan dan fertilisasi
Sakarida terdiri dari dua senyawa dasar: aldehid dan keton,
yang keduanya mengandung gugus karbonil terdiri dari dua ikatan karbon dan atom
oksigen. Aldehida memiliki penambahan atom hidrogen, sedangkan keton ikatan
dengan dua atom karbon tambahan. Namun, ada bentuk-bentuk tambahan sakarida
yang menampilkan ikatan kovalen di mana elektron dibagi oleh oksigen dan
hidrogen. Ini dikenal sebagai gugus hidroksil.
Karbohidrat berasal dari hidrat suatu karbon dengan rumus
empiris Cx(H2O)y, merupakan polihidroksi-aldehid (-C=O) polihidroksi–keton
(-C-C=O(COH) dan turunannya
Adanya gugus kabonil pada karbohidrat menyebabkan karbohidrat
bersifat Asam dan Basa Lewis. Gugus
karbonil dapat bertindak sebagai asam dan bereaksi nukleofil. Hal ini dapat
terjadi karena gugus karbonil bersifat polar.
sifat basa yang dihasilkan oleh gugus OH pada sakarida
dapat dilihat pada sukrosa
Sukrosa
merupakan suatu disakarida yang dibentuk dari
monomer-monomernya yang berupa unit glukosa dan fruktosa,
dengan rumus molekul C12H22O11 . Pada sukrosa,
glukosa dan fruktosa terhubung melalui ikatan antara karbon pertama (C1) pada
subunit glukosa dengan karbon kedua (C2) milik fruktosa. Ikatan ini disebut
dengan ikatan glikosida. fruktosa adalah
karbohidrat yang mengikat gugus keton. Adanya gugus keton inilah yang
menyebabkan karbohidrat (fruktosa) dapat bersifat basa lewis. Yang mana
Fruktosa tersebut memiliki gugus OH- yang dapat menarik asam (gugus
H+ ) dari donor lain seperti pada glukosa dalam dengan melepaskan
molekul air (H2O).